WAKTU Menjawab Semuanya!!

Pada rapat Paripurna pembahasan usulan Pemkot Bengkulu melakukan pinjaman ke Bank BJB pada November 2019 lalu, H.Ariyono Gumay S.STP fraksi PPP tegas Menolak terhadap rencana tersebut. Hal tersebut dikarenakan DPRD belum menerima analisis/kajian terkait pinjaman kepada BJB dan dinilai tak memiliki nilai urgensi.

Langkah WO (walk out) yang dilakukan Ariyono Gumay pada paripurna DPRD hari itu adalah bentuk sikap protes terkait proses pengambilan keputusan tanpa menerima kajian dari pemkot Bengkulu. Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bengkulu tersebut mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai cara berjuang untuk masyarakat yang ia wakili.

Pada rapat pembahasan persetujuan tersebut, hanya Ariyono Gumay yang dengan keras menolak usulan pinjaman ke BJB. Sedangkan Fraksi lain di DPRD menyatakan setuju dan PKS mengambil sikap abstain atau mengikuti suara terbanyak.

Pada tahun pertama pembayaran hutang Pemkot Bengkulu ke BJB di tahun ini, sikap Ariyono Gumay yang menolak seorang diri dibuktikan oleh waktu. Pasalnya, Pemkot sudah kesulitan untuk melakukan pembayaran hutang dengan mengusulkan penundaan pembayaran hutang pokok selama 6 bulan. Tentu saja hal ini akan berdampak pada keuangan di APBD Pemkot Bengkulu di tahun 2022.

Bagai suara bisikan langit yang tak dihiraukan, satu per satu kritik ‘sang vocalis’ terbukti seiring berjalannya waktu. Namun keputusan tetap diambil eksekutif dengan menimbulkan berbagai persoalan baru yang tentunya menjadi PR berat kedepannya. #HARUS

Leave a reply